Selain gourmetchinahouse menghentikan kerusakan hutan, kebijakan ini juga menargetkan rehabilitasi dan restorasi hutan yang sudah rusak. Program restorasi ini akan melibatkan penanaman kembali pohon-pohon di kawasan yang telah gundul, serta pemulihan tanah dan ekosistem yang telah terganggu. Pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai organisasi lingkungan, LSM, dan masyarakat lokal untuk melaksanakan program ini.

Selain itu, program restorasi juga mencakup upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hutan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan perubahan iklim. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan akan dilibatkan dalam pengelolaan dan perlindungan hutan, serta diberdayakan untuk menjalankan kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan.

4. Pengembangan Ekonomi Hijau dan Kearifan Lokal

Salah satu komponen penting dari kebijakan baru ini adalah pengembangan ekonomi hijau yang berkelanjutan. Pemerintah akan mendukung pengembangan usaha-usaha yang berbasis pada konservasi alam, seperti ekowisata, pengelolaan hasil hutan non-kayu, dan produk-produk ramah lingkungan. Dalam hal ini, pelaku UMKM dan masyarakat lokal akan diberdayakan untuk mengembangkan produk-produk yang mendukung pelestarian hutan dan kesejahteraan mereka.

Selain itu, kebijakan ini juga mengakui pentingnya kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam. Banyak komunitas adat di Indonesia yang telah mengelola hutan secara berkelanjutan selama berabad-abad, dan kebijakan ini berupaya untuk mendukung mereka dengan memberikan hak pengelolaan hutan yang lebih jelas dan legal.

5. Keterlibatan Sektor Swasta dalam Konservasi Hutan