Bagi calon rehashbar mahasiswa, sistem ini memberikan kemudahan dalam memilih kampus dan program studi tanpa harus melalui proses yang berulang. Mereka dapat mengakses informasi lengkap mengenai kuota, akreditasi, hingga prospek lulusan dari berbagai perguruan tinggi di satu tempat.
Bagi kampus, sistem ini memberikan basis data calon mahasiswa yang lebih luas dan terstandarisasi, sehingga dapat mempercepat proses seleksi dan meningkatkan kualitas penerimaan. Kampus juga dapat melakukan analisis tren pendaftaran untuk merancang strategi rekrutmen yang lebih efektif.
Tantangan dan Persiapan
Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan sistem terpadu juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kesenjangan infrastruktur digital di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Untuk itu, pemerintah menggandeng berbagai mitra teknologi dan operator telekomunikasi untuk memastikan ketersediaan akses internet dan perangkat pendukung.
Selain itu, sosialisasi yang masif perlu dilakukan agar semua pihak memahami cara kerja sistem ini. Pelatihan bagi guru BK (Bimbingan Konseling), kepala sekolah, dan administrator kampus menjadi bagian penting dari agenda implementasi.