Salah satu tanda 208phothaisushi bahwa Generasi Z mulai mendominasi politik Indonesia adalah meningkatnya tingkat partisipasi mereka dalam proses politik. Tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai peserta aktif dalam kampanye, organisasi, bahkan calon legislatif. Dengan kesadaran politik yang tinggi, Generasi Z tidak segan untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang isu-isu yang mereka anggap penting. Beberapa kelompok pemuda dari Generasi Z telah mulai aktif di partai politik dan organisasi sosial-politik, dengan mengusung gagasan segar tentang cara berpolitik yang lebih terbuka dan inklusif.

1. Perubahan Gaya Kampanye Politik

   Dalam pemilu-pemilu terakhir, kita mulai melihat bagaimana para politisi dan partai politik harus menyesuaikan strategi kampanye mereka agar dapat menjangkau Generasi Z. Kampanye melalui media sosial menjadi sangat penting, karena Generasi Z menghabiskan sebagian besar waktu mereka di platform-platform seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube. Mereka lebih suka melihat politisi yang autentik, yang dapat berinteraksi dengan mereka secara langsung melalui platform digital. Kampanye politik pun semakin mengarah pada penggunaan teknologi dan media digital untuk menjangkau pemilih muda ini.

2. Kritik Terhadap Status Quo

   Generasi Z cenderung lebih vokal dalam mengkritisi kebijakan yang mereka anggap tidak adil atau tidak relevan dengan kebutuhan mereka. Mereka menuntut transparansi, akuntabilitas, dan kebijakan yang lebih berpihak pada keadilan sosial. Misalnya, isu-isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan pemberantasan korupsi menjadi sorotan utama bagi mereka. Dalam berbagai demonstrasi dan aksi sosial, Generasi Z sering kali tampil sebagai kekuatan penggerak yang mendesak para pemimpin politik untuk bertindak lebih cepat dan lebih efektif.